Malam ini, entah mengapa kembali teringat dengan dua sahabat warnet saya. Yang berinisial B dan I.                             

B adalah sahabat saya sejak umur 10 tahun. Saya dengan B sangat gemar bermain gim di warnet. Saat itu jaman-jamannya gim Point Blank. Lalu, siapakah sosok I? I adalah penjaga warnet yang berada di Cipinang Jakarta timur. Saya dan B selalu bermain di warnet tersebut. Sejak saat itu lah saya mengenal sosok yang baik dan peduli. Yaitu I. Saya dan B, selalu membeli paket warnet yang biasa disebut “paket malam” Mulai pukul 19.00–05.00, dengan harga Rp 30.000. Dan kami pun selalu memesan Indomie goreng untuk menemani begadang kami menjadi lebih indah. Tetapi, kami pun tidak selalu membawa uang yang cukup untuk membeli Indomie goreng. Lalu saat itu lah saya sangat tersentuh dengan sosok I. Beliau selalu mencari jalan bagaimana caranya kami tetap bisa makan Indomie. Saya masih teringat beliau berkata:

“Udah gini aja, lo berdua bawa Indomie sendiri dari rumah. Nanti gue buatin di sini.”

“Tapi kalau memang nggak bisa, yaudah nanti gue beliin dari warung Indomienya dan gue bikinin.”

Jujur, kami lebih sering tidak mempunyai uang yang cukup untuk memesan Indomie. Jadi, ya, I lebih sering membuatkan Indomie tanpa kami membayar. Baik, kan?. Jadi pengin nangis. ☹☹☹ Serunya adalah saat waktu menunjukan pukul 05.00 pagi, Saya, B, dan I selalu berbicara tentang hidup. Selalu bercanda di depan warnet. Lalu, kebaikan lainya adalah saat saya dan B sudah selesai bermain, I selalu mengantarkan kami pulang naik motor bertiga. Karena jaman itu belum ada, tuh, ojol-ojol seperti sekarang. Dan, ya… memang uangnya juga sudah tidak ada haha. Jadi, I selalu menutup warnet selama 35 menit untuk mengantarkan kami pulang.

Singkat cerita, saya dan B seperti biasa datang ke warnet untuk bermain. Kami sangat terkejut dan sangat sedih. I mengabarkan bahwa malam itu adalah malam terakhir beliau berada di warnet tersebut. Dan malam itu juga akhirnya menjadi malam terakhir saya dan B bermain di warnet tersebut. Sejak malam itu (2011), saya dan B hilang kontak dengan I.

Waktu menunjukan pukul 10.00 pagi, November 28, 2020. Saya mendapat pesan dari I melalui Facebook. Beliau mengabarkan saya bahwa beliau akan menikah. Dan mengundang saya dan B untuk hadir dalam acara pernikahannya. Tanpa mikir Panjang saya dan B langsung bilang “ok”. Walapun jauhnya setengah mati. Jakarta-Maja Banten. Oh, ya, beliau juga sempat berkata “Dateng, ya! Nanti gue buatin Indomie, deh. Tapi nggak gue anterin pulang. Ya, masa gue harus tinggalin acara nikahan gue”. 

Dari segala drama dalam perjalanan yang kami tempuh, akhirnya kami sampai dan berjumpa rindu dengan I.

Begitulah cerita singkat tentang persahabatan warnet saya. Semoga menghibur terima kasih!  

Berapa banyak hati yang kamu mau berikan untuk tulisan ini?

Rating rata-rata: 0 / 5. Jumlah rating: 0

Jadilah yang pertama untuk memberi rating pada tulisan ini.