Setiap Minggu, Ana tak punya harapan apa pun di sudut kamar sempit itu. Melalui kaca jendela kotak-kotak, gadis kecil itu melihat teman-temannya asyik berlarian di tanah lapang seberang rumah. Ada pula seorang teman sekelas ditemani sang ibu yang membawa semangkuk sup dan nasi. Sang ibu menyuapi anak itu. Ia memperhatikan dengan detail ketika tangan ibu menyuapkan nasi pada mulut anak itu. Sesekali Ana tertawa karena anak itu bandel tidak mau makan lagi, padahal nasi yang di mangkuk masih banyak.

“Ana, kamu lihat apa sayang? Ibu perhatikan kamu tertawa,” tanya Ibu yang tiba-tiba datang membawa makan siangku juga.

“Terima kasih, Bu. Itu adiknya nggak mau makan, Ibunya putar-putar sendok seperti helikopter supaya anak itu mau makan.”

“Adik mau disuapin Ibu makan kaya gitu?”

Ana mengangguk. Ia mau juga. Ibu terkekeh melihat tingkah Ana. Usai menyuapi, Ibu dan Bapak mengajak Ana berbelanja ke toko bunga langganannya. Ana paling bersemangat jika soal memilih bunga. Wajar saja kalau sejak duduk di bangku taman kanak-kanak ia sudah pandai menyebut warna-warna.

“Ibu hari ini mau bunga apa saja?” Tanya Ana.

“Pesanan hari ini ada mawar, anggrek, anyelir, dahlia, dan matahari.”

Bapak sudah siap. Mobil Mitsubishi seri T120ss sudah siap mengantar mereka. Sesampai di toko bunga, Ana melihat ke kiri dan ke kanan sembari sesekali bertanya kepada penjual tentang bunga yang belum diketahuinya. Sebelum pulang, Ana diajak mampir ke warung bakso Cak Lana. Seperti biasa, Cak Lana menggoda Ana hingga kesal. Ibu harus memarahi Cak Lana dulu supaya Ana mau makan.

Sesampainya di rumah, Ana membantu membawakan bunga-bunga itu ke dalam.  Meskipun duduk di kursi roda, Ana tetap bersemangat membantu Bapak dan Ibu. Setelahnya, Ana bergegas mengambil alat-alat yang dibutuhkan. Bapak dan Ibu terlihat senang melihat perilaku anaknya. Sebenarnya mereka menyadari satu hal. Tiap hari minggu mereka melihat Ana hanya berdiam di kamarnya tanpa ada keinginan untuk bergabung bersama teman-temannya. Akhirnya Bapak dan Ibu memutuskan untuk tetap menerima pesanan bunga pada hari Minggu supaya Ana dapat memiliki kegiatan yang ia senangi. Merangkai bunga.

 

Berapa banyak hati yang kamu mau berikan untuk tulisan ini?

Rating rata-rata: 0 / 5. Jumlah rating: 0

Jadilah yang pertama untuk memberi rating pada tulisan ini.