Saya bangkis beberapa kali ketika bangun Rabu pagi. Pada pukul sembilan, saya berapat via Zoom dengan tim SDMA untuk membahas pedoman kerja divisi. Rapat itu memang membahas banyak hal, tetapi biasanya rapat dua jam tidak melelahkan saya. Namun, pagi itu berbeda. Saya letih dan pusing setelah rapat berlangsung sekitar sejam.

Sesudah rapat SDMA, saya berangkat menuju sebuah restoran untuk makan siang sambil bertemu dengan beberapa rekan. Satai kambing sineret yang saya santap siang itu tidak mampu mendongkrak energi saya. Kepala saya makin sakit dan badan saya mulai meriang.

Saya cemas. “Apa mungkin saya kena Omikron?” batin saya. Selama beberapa hari, kabar tentang kerabat dan kenalan yang terkena Omikron, varian virus Covid-19, memang sedang santer. “Ah, tetapi hasil tes antigen tadi pagi negatif, kok,” pikir saya menenangkan diri. Sebelum berangkat makan siang, saya memang sempat mengunjungi lab untuk mengambil tes cepat antigen.

Sepulang makan siang, saya langsung minum obat dan vitamin. Saya juga minum banyak air dan tidur sepanjang sore dan malam itu. Demam saya tidak tinggi, tetapi badan saya lemas dan kepala saya pusing. Gejala lain yang katanya menyertai Omikron, seperti flu dan diare, tidak ada. Saya agak lega.

Keesokannya, kondisi saya membaik, tetapi demam dan pusing masih betah menemani. Saya putuskan untuk istirahat total pada Kamis itu. Laptop sama sekali tidak saya sentuh. Saya hanya berbaring menonton televisi dan bolak-balik tertidur. Lama-lama saya bosan.

Pelarian saya ketika bosan, ya, gim. Hari itu saya menemukan gim Words of Wonders (WOW) di Play Store. Saya pikir gim itu buatan Indonesia karena lamannya ditulis dalam bahasa Indonesia. Ternyata gim itu buatan perusahaan Turki, Fugo Games. Bahasa Indonesia hanya salah satu dari 36 bahasa yang disediakan gim ini.

WOW merupakan gim teka-teki silang (TTS/crossword puzzle) yang diisi dengan merangkai kata dari himpunan huruf yang disediakan. Misalnya, disediakan huruf-huruf A, I, N, dan K, lalu dari sana kita dapat membentuk kata kain, ikan, kina, dan aki. Pada tiap level, gim ini memberikan tiga sampai dengan tujuh huruf untuk dirangkai menjadi kata yang akan mengisi kotak TTS yang disediakan.

Gim ini candu berbahaya. Ini hari keempat saya memainkannya terus-menerus dan saya sudah sampai level 301. Tenang, jumlah levelnya lebih dari 23 ribu, kok. Bahkan, setelah versi bahasa Indonesia selesai, kita masih bisa menjelajah versi bahasa lain, misalnya bahasa Inggris.

Salah satu konsep yang didayagunakan WOW adalah anagram, yaitu kata yang dibentuk dengan mengatur ulang susunan huruf dari kata lain. Judul tulisan ini memberikan contoh anagram. Dari huruf-huruf pembentuk kata sakit, kita dapat membentuk sakti, sikat, dan sitak. Anagram sendiri sebenarnya merupakan perwujudan konsep permutasi.

Gara-gara anagram, jiwa pemrogram saya bangun. Saya penasaran untuk membuat aplikasi pembuat anagram bahasa Indonesia. Jumat siang, ketika kondisi tubuh sudah lebih segar, saya membuka laptop dan mencari algoritme pembuat anagram. Lebih tepatnya, algoritme permutasi rangkaian huruf tertentu. Eureka!

Sakit kali ini memang sakti. Nanti kalau sudah jadi, saya terbitkan generator anagram bahasa Indonesia.

 

Penulis: Ivan Lanin

Penyunting: Harrits Rizqi

Berapa banyak hati yang kamu mau berikan untuk tulisan ini?

Rating rata-rata: 0 / 5. Jumlah rating: 0

Jadilah yang pertama untuk memberi rating pada tulisan ini.