Setiap hari kita menggunakan bahasa untuk berbagai keperluan. Kita berbicara dan menyimak untuk, misalnya, mengobrol, berdiskusi, bahkan berdebat secara lisan. Kita juga menulis dan membaca untuk menyampaikan gagasan dan perasaan secara tertulis, misalnya ketika mengirim pesan WhatsApp, menulis status di media sosial, atau membuat laporan. Pemahaman tentang fungsi bahasa membuat kita lebih dapat mengatur cara berbahasa. Secara umum, fungsi bahasa dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu ekspresi, komunikasi, dan sosial.

Fungsi ekspresi merupakan fungsi pertama bahasa yang digunakan untuk menyatakan sesuatu sebagai eksistensi diri. Kita mengekspresikan perasaan dengan bahasa. Penutur bahasa Indonesia tampaknya sulit mengungkapkan perasaan melalui bahasa. Ketika ditanya “Bagaimana perasaanmu?”, banyak penutur yang gagap untuk menjawab. Jawaban yang muncul biasanya “Biasa”; “Begitu, deh”; atau bahkan “Bagaimana, ya? Duh, bingung”. Sebaliknya, sebagian besar penutur bahasa Inggris cukup lancar menjawab ketika ditanya “How do you feel?”. Mereka dapat mudah menyampaikan “I’m happy” atau “I’m dissapointed”. Perbedaan kecakapan dalam berekspresi ini mungkin disebabkan oleh perbedaan budaya.

Fungsi kedua bahasa, yaitu fungsi komunikasi, dipakai untuk menyampaikan pesan. Dengan bahasa, misalnya, kita dapat berdiskusi untuk curah pendapat dan menulis laporan untuk menyampaikan informasi, analisis, atau proposal. Sebagai sarana penyampaian pesan, tolok ukur keberhasilan penggunaan bahasa ialah ketika pesan itu dapat ditangkap oleh kawan bicara dengan efektif. Pesan yang didapat penerima pesan harus sesuai dengan apa yang dimaksud pemberi pesan. Selain itu, fungsi komunikasi juga berperan untuk menunjukkan jati diri sang penutur atau penulis. Ketika bahasa yang dipakai dalam menyampaikan pesan itu dirangkai dengan jelas dan rapi, citra pemberi pesan akan meningkat.

Fungsi sosial merupakan fungsi ketiga bahasa yang terdiri atas integrasi, adaptasi, dan kendali. Dalam suatu masyarakat penutur bahasa, kesamaan bahasa membuat ikatan sosial. Ketika masuk ke dalam suatu lingkungan, seseorang akan berusaha mengikuti bahasa yang dipakai dalam lingkungan itu. Suatu lingkungan juga dapat menciptakan bahasa khas yang dipakai dalam masyarakat tersebut. Inilah yang dapat memunculkan bahasa slang, yaitu bahasa yang dipakai oleh kelompok sosial tertentu untuk komunikasi internal yang kadang sulit dipahami oleh orang di luar kelompok itu. Selain itu, fungsi sosial bahasa dapat memengaruhi perilaku dan tindakan orang lain. Dengan bahasa yang persuasif, seseorang dapat mengajak orang lain untuk mengikuti keinginan atau gagasannya.

Ketiga fungsi bahasa itu secara alamiah berkembang dengan berurutan. Pada awalnya, seorang anak menggunakan bahasa untuk mengekspresikan perasaan kepada orang tuanya. Setelah itu, anak tersebut belajar untuk mengomunikasikan pesan kepada keluarganya. Akhirnya, dia memakai fungsi sosial bahasa untuk berintegrasi dan beradaptasi dengan teman-teman, serta mengendalikan lingkungan itu untuk mencapai apa yang dia harapkan. Kuasai ketiga fungsi bahasa itu agar dapat menguasai dunia.

Berapa banyak hati yang kamu mau berikan untuk tulisan ini?

Rating rata-rata: 4 / 5. Jumlah rating: 1

Jadilah yang pertama untuk memberi rating pada tulisan ini.