Bagian 2: Siapa?
Aku terbangun.
Kucingku naik ke atas kasurku sambil menjilati wajahku—pertanda ia sedang membangunkanku. Kulihat sudah pukul 11.00. Aku bergegas ke toilet. Suasana rumahku sangat sepi, hanya ada aku dan dua kucingku. Seperti biasa aku selalu menyalakan keran air sebelum mandi. Sambil menunggu air penuh, aku duduk di ruang tamu menonton TV. Beberapa saat kemudian tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Karena malas beranjak, aku biarkan. Namun, suara itu kembali terdengar. Akhirnya, dengan perasaan yang sangat malas karena pintu terlalu jauh, aku pun beranjak membukakannya. Akan tetapi, tidak ada seorang pun di luar sana.
Aku membalikkan badan, lalu kembali ke toilet untuk mandi.
Selesai mandi, kulihat lantai kamarku penuh dengan jejak kaki berlumpur, sangat kotor, dan bau amis. Namun, kutelusuri tidak ada pertanda orang yang masuk ke dalam rumah. Aku pun menelepon Pak Satpam yang ada di depan gerbang rumahku.
“Selamat siang, Pak!”
“Iya, Mbak. Ada apa, ya?”
“Ini Pak, saya mau bertanya. Apakah tadi siang ada orang yang masuk ke rumah saya?”
“Setahu Bapak tidak ada. Sepi siang ini. Tidak ada yang masuk dan keluar. Kenapa, ya?”
“Oh, begitu…. Tidak apa-apa, Pak. Saya tanya saja. Hehe.”
“Oke kalau gitu saya tutup, ya, Mbak.”
Telepon dimatikan.
Aku bingung dan berpikir, siapa kira-kira yang masuk ke dalam rumahku.
Karena tidak mau ambil pusing, akhirnya aku mencoba untuk tidak peduli. Namun, sesuatu terjadi lagi ketika aku ingin mengambil air minum.
Berapa banyak hati yang kamu mau berikan untuk tulisan ini?
Rating rata-rata: 5 / 5. Jumlah rating: 1
Jadilah yang pertama untuk memberi rating pada tulisan ini.