Beberapa tahun lalu di salah satu mal andalan warga Jaksel, saya dan beberapa teman SMP saya kembali berkumpul. Pertanyaan pertama yang mereka lontarkan kepada saya adalah, “Wih, masih hidup lo ternyata. Ke mana aja? Gue enggak pernah lihat lo update lagi. Ngilang gitu aja,” katanya. Pertanyaan tersebut terngiang-ngiang di kepala saya sampai saat ini. Dari pertanyaan itu, akhirnya muncul pertanyaan-pertanyaan lain yang saya ajukan kepada diri saya sendiri, “Kenapa, ya, saya merasa lebih tenang ketika kehidupan saya tidak terekspos?”

Baru-baru ini, saya mencari tahu lebih lanjut tentang kebahagiaan akan ketertinggalan (joy of missing out) sebagai lawan dari sifat ketakutan akan ketertinggalan (fear of missing out). Saya menemukan lebih banyak kebahagiaan ketika saya meninggalkan akun media sosial saya. Lebih jauh dari itu, saya juga merasa lebih bahagia ketika saya tidak mengetahui serba-serbi kehidupan orang lain. Sebagai penafian, saya pun pernah berada pada fase ketika saya sering membagikan kehidupan saya di media sosial. Namun, seiring berjalannya waktu, hal tersebut tidak membuat saya bahagia. Alih-alih bahagia, ternyata itu justru membuat saya resah. Seperti ada keharusan untuk membuat pengikut saya menyukai apa yang saya bagikan. Ibarat kata, saya tidak ingin bersedekah untuk banyak orang dengan rasa tidak ikhlas.

Saat ini, saya merasa jauh lebih bahagia dalam privasi.

“Memangnya saya siapa?”

Jawabannya, tentu bukan siapa-siapa. Maka dari itu, saya lebih nyaman ketika orang terdekat saya saja yang tahu akan kehidupan pribadi saya. Sebagai manusia yang terlahir dengan nama Silmi yang berarti ‘damai’, saya rasa orang tua saya tahu betul anaknya akan seperti apa nantinya. Konon katanya, nama adalah doa. Dalam rangka mengamini doa tersebut, saya akan selalu berusaha untuk meraih kedamaian dengan cara saya sendiri. JOMO adalah salah satu dari banyak hal yang saya lakukan untuk meraih kedamaian dalam diri saya.

Berapa banyak hati yang kamu mau berikan untuk tulisan ini?

Rating rata-rata: 5 / 5. Jumlah rating: 2

Jadilah yang pertama untuk memberi rating pada tulisan ini.