Kucing (Bagian 1)
Dari semua kucing yang ada di rumah saya, ada satu kucing—Kiko namanya—yang cukup dekat dengan ayah saya. Ketika beliau tidak ada, Kiko seperti berubah. Saya pernah baca suatu tulisan yang menyatakan bahwa kucing punya kemampuan merasakan hal yang mungkin tidak bisa dirasakan manusia umumnya.
***
Kiko bukan kucing ras istimewa, seperti kucing saya lainnya. Dia hanya kucing domestik yang bukan merupakan campuran ras apa pun. Kalau dalam Harry Potter, mungkin dia dijuluki darah lumpur.
“Kucing domestik itu rumahnya di jalanan, Bro!” mungkin itu yang disampaikan kucing lain jika bertemu Kiko.
Proses datangnya Kiko ke rumah juga tak disengaja. Sebelumnya, saya punya satu kucing domestik juga. Koko namanya. Takdir berkata lain. Koko harus istirahat selamanya lebih dahulu karena sakit. Yang membuat saya sedih, Koko tidak meninggal di rumah. Ia meninggal di rumah tetangga saya. Padahal, beberapa jam sebelumnya saya masih menyuapinya obat. Salahnya, saya tak mengandangi Koko walaupun ia sedang sakit. Tak berapa lama ia keluar rumah dan besoknya ia ditemukan meninggal oleh tetangga saya.
Saya sedih bukan kepalang karena teringat satu hal yang pernah dibicarakan dokter hewan saya ke saya ketika sedang membawa kucing-kucing saya ke dokter hewan.
“Mas, kucing itu, kalau di depan yang ngurusnya, walau sakit nggak akan ngeliatin dirinya kalo lagi sakit. Karena di luar sana, dia akan dimangsa predator kalo nunjukkin dirinya sedang sakit. Kucing juga bisa ngerasain kalo dia harus pergi selamanya. Dia akan pergi jauh dari tuannya karena nggak mau tuannya ngerasa kehilangan,” ujar Dokter Made sambil mengecek kucing-kucing saya. Kala itu, saya hanya mengiyakan. Semuanya berubah ketika saya mengalami sendiri kehilangan Koko.
***
Kiko datang ke rumah dengan mengikuti adik saya beberapa jam setelah saya mengubur Koko. Mama saya yang sadar akan kehadiran makhluk berbulu kecil itu pun melapor ke grup WhatsApp keluarga kami.
“Ada kucing baru ke ngikutin Dede ke rumah. Bulunya mirip Koko,” kata Mama.
Berapa banyak hati yang kamu mau berikan untuk tulisan ini?
Rating rata-rata: 0 / 5. Jumlah rating: 0
Jadilah yang pertama untuk memberi rating pada tulisan ini.