Saya masuk ke Narabahasa pada 2020. Kala itu, posisi saya adalah pramubahasa (sebutan untuk karyawan Narabahasa) magang di divisi Operasi. Sebagai anak magang, IKU saya adalah mengelola layanan edukasi retail dan korporat Narabahasa. Kelas edukasi yang dibuka dan bisa diikuti oleh masyarakat umum adalah KDNB (Kelas Daring Narabahasa). Kalau tidak salah, waktu itu KDNB sudah berjalan 50 kelas.

Ketika membantu kegiatan operasional KDNB, kami masih menggunakan sistem yang kurang lebih semimanual. Saya sebut “semimanual” karena lebih banyak kegiatan yang dilakukan secara manual. Alurnya seperti ini.

  1. Calon peserta kelas membayar biaya pendaftaran dan mengisi formulir untuk konfirmasi.
  2. Setelah Tim Nara memverifikasi, calon peserta akan dicatat pada arsip kelas.
  3. Data itu lalu digunakan untuk mengirimkan mekanisme kelas, diktat materi, transkrip pertanyaan, sampai dengan sertifikat setelah kelas selesai.
  4. Tim Nara juga akan mengundang  peserta untuk bisa menonton rekaman kelas yang tersedia.

Setelah selesai masa magang dan diterima sebagai pramubahasa tetap, saya membawa misi penting yang harus segera ditunaikan, yaitu aplikasi manajemen kelas publik Narabahasa. Saat itu, saya berangkat dari satu keinginan: mekanisme kelas publik harus bisa berjalan secara otomatis, minimal 80% otomatis.

Mulailah saya mendesain sistem aplikasi yang saat itu sudah direncanakan untuk dinamakan sebagai “Sinara” yang merupakan akronim Sistem Informasi Narabahasa bersama pengembang aplikasi yang akan membantu kami, Intellivent. Singkat cerita, pada Januari 2021, Sinara versi pertama lahir. Jika ada yang pernah melihat, tampilannya masih sederhana sekali. Hanya ada satu navigasi yang digunakan untuk menggulir ke atas dan ke bawah, guna melihat kelas-kelas publik yang diadakan Narabahasa. Namun, misi saya selesai. Manajemen kelas sudah bisa dilakukan semiotomatis. Alurnya menjadi seperti ini.

  1. Calon peserta membuka Sinara di Android atau Web, memilih kelas yang diinginkan, dan membayar dengan menggunakan gerbang pembayaran.
  2. Peserta yang sudah membayar otomatis masuk dalam pangkalan data kelas dan otomatis menerima surel mekanisme kegiatan dan pengingat ketika kelas dimulai.
  3. Setelah selesai, peserta bisa mengunduh sertifikat dan materi kelas; melihat rekaman kelas; melihat transkrip pertanyaan; hingga bertanya langsung kepada pengajar.

Saat itu, Tim Nara hanya perlu melakukan lima hal: membuat entri kelas, memasukkan templat sertifikat dan bahan, serta mengunggah rekaman dan transkrip pertanyaan.

Enam bulan kemudian, Sinara versi 2.0. dirilis. Versi ini adalah versi yang sekarang bisa diunduh di Google Play Store. Fiturnya jelas sudah bertambah. Sekarang, ada empat navigasi di halaman utama: untuk melihat kelas edukasi Narabahasa: kelas publik, kelas daring mandiri, dan kelas yang sudah terdaftar; riwayat transaksi; kreasi (merchandise) Narabahasa; serta artikel Narabahasa. Pengguna Sinara pun bertambah pesat. Bulan ini, sudah ada 12.000 lebih peserta kelas unik dan lebih dari 9.000 pengguna yang terdaftar di pangkalan data Sinara.

Perjalanan masih jauh ke depan. Saat ini, saya dan tim sedang mengerjakan aplikasi Sinara untuk versi iOS yang direncanakan rilis pada Februari 2022. Setelah itu, mimpi masih berlanjut. Tim Nara juga sedang dalam proses perencanaan untuk membuat aplikasi “Grammarly” versi bahasa Indonesia. Perjalanan masih panjang, tetapi tidak pernah terlalu dini untuk memulai.

Penulis: Mochamad Alviensyah

Penyunting: Ivan Lanin

 

Berapa banyak hati yang kamu mau berikan untuk tulisan ini?

Rating rata-rata: 0 / 5. Jumlah rating: 0

Jadilah yang pertama untuk memberi rating pada tulisan ini.