Pada sesi kali ini saya akan menceritakan satu hobi yang tidak pernah berubah sejak saya kecil. Hobi ini yang menuntun saya masuk ke Narabahasa. Ada yang bisa menebak hobi saya? Ya, membaca. Sebagian orang menganggap bahwa membaca adalah kegiatan yang membosankan dan tidak seru. Tapi, bagi saya tidak membaca dalam satu hari adalah situasi gawat darurat. Agak lebai, sih, tetapi begitulah kenyataannya. Membaca itu seperti salah satu kebutuhan primer.

Kalau ditanya, kok, bisa sampai sebegitunya dengan membaca, saya akan menjawab begini. Hobi ini berawal ketika saya kelas tiga sekolah dasar (SD). Saat itu, saya sedang bermain ke rumah salah satu teman saya. Dia adalah kolektor buku KKPK (Kecil-Kecil Punya Karya). Mungkin di antara kalian ada yang familier dengan buku KKPK. Iya, itu buku novel anak-anak yang sampulnya animasi yang menarik mata anak-anak. Nah, saat saya mengunjungi rumah teman saya itu, saya tertarik untuk membaca salah satu bukunya. Itulah awal mula perkenalan saya dengan hobi yang saya geluti hingga saat ini.

Membaca bagi saya bukan sekadar penambah ilmu. Membaca adalah penyembuh. Saat lelah bekerja, sedang senggang, ataupun dalam perjalanan, membaca tidak pernah lepas dari saya. Saking sukanya membaca, banyak sekali buku yang saya miliki, baik buku fisik maupun buku elektronik. Saya rela menghabiskan sepertiga gaji saya hanya untuk membeli buku. Banyak tema yang saya sukai. Salah satunya adalah buku improvisasi diri. Buku tersebut bisa menjadi bahan renungan sekaligus pembelajaran bagi saya.

Buku terakhir yang saya baca berjudul Saya Hanya Lelah Bukan Menyerah. Buku ini menceritakan tentang penulis yang lelah melakukan kegiatan rutinnya dan masih bisa bersyukur menghadapi hidupnya. Dari buku ini, saya berhasil menyadari apa yang saya rasakan saat ini dan bagaimana cara mengatasinya. Dari buku ini juga, saya sadar bahwa membaca tidak selamanya tentang hiburan. Namun, membaca juga bisa meningkatkan motivasi dan membantu kita mencari alternatif dari suatu masalah. Akhir kata dari saya, jangan malu dengan hobi membaca. Menjadi kutu buku bukan berarti cupu, kok!

Berapa banyak hati yang kamu mau berikan untuk tulisan ini?

Rating rata-rata: 0 / 5. Jumlah rating: 0

Jadilah yang pertama untuk memberi rating pada tulisan ini.