Belakangan ini saya merasa ada hal yang ganjil di lingkungan sekitar saya. Sebetulnya hal tersebut bukan suatu masalah yang besar, tapi entah kenapa saya jadi kepikiran. Dalam sebulan terakhir saya kerap mendengar suara jingel yang berasal dari penjual roti instan ketika sore hari menjelang magrib. Hal tersebut membuat saya bertanya-tanya karena biasanya mereka hanya berjualan pada pagi hari. Baru-baru ini mereka berjualan hingga menjelang magrib. Saya merenung, apakah sekarang orang-orang mulai jarang membeli roti ketika pagi hari sehingga penjual masih mengejar target hingga sore? Apakah karena sekarang mayoritas orang dewasa dan anak-anak masih beraktivitas dari rumah sehingga mereka lebih memilih untuk masak sendiri ketimbang membeli? Berbagai pertanyaan muncul dalam benak saya. Alih-alih kesal karena terganggu, saya justru sedih dan terharu ketika mendengar penjual roti tersebut lewat depan rumah saya menjelang magrib sebab mereka adalah para pejuang rupiah yang pantang pulang sebelum target tercapai.

Pandemi memang banyak mengubah kehidupan kita, termasuk cara kita berbelanja. Asumsi saya sekarang tidak banyak orang yang membeli roti instan karena mereka banyak beraktivitas di rumah. Lain halnya ketika sebelum pandemi, anak sekolah dan pekerja kantoran tidak punya banyak waktu untuk memasak dan sarapan di rumah. Alhasil roti instan menjadi salah satu solusi untuk mengganjal perut pada pagi hari. Kondisi ini akhirnya menjadi tantangan bagi para penjual. Tidak jarang mereka memerlukan waktu lebih untuk berjualan seperti yang saya sebutkan sebelumnya.

Saya juga jadi kepikiran, bagaimana dengan pedagang makanan di sekitar kampus saya, ya? Sebelum pandemi saya sering sekali berkunjung ke beberapa kantin di dalam kampus. Kala itu suasananya penuh dengan hiruk pikuk mahasiswa yang sedang bercengkerama ketika jeda kelas.  Rasanya suasana kantin tidak pernah sepi, apalagi ketika jam makan siang. Ketika akhirnya kegiatan belajar luring diberhentikan karena pandemi, kegiatan operasional kantin juga ikut terhenti. Hingga kini, saya tidak tahu bagaimana kabar penjual di kantin yang sering saya kunjungi dulu. Sedih sekali karena makanan di sana enak-enak. Saya jadi rindu.

Saya dengar kini jumlah orang yang terinfeksi Covid-19 semakin menurun karena program vaksinasi semakin masif. Saya lega sekali ketika mendengar berita tersebut. Saya sangat berharap kita bisa kembali beraktivitas seperti dulu walaupun masih tetap menjalankan protokol kesehatan. Setidaknya sekarang sekolah dan kampus secara perlahan mulai menerapkan kegiatan pembelajaran tatap muka. Semoga dengan adanya kegiatan pembelajaran tatap muka orang-orang mulai membeli roti instan seperti dulu sebagai bekal dan kegiatan operasional kantin bisa berjalan seperti sedia kala.

Berapa banyak hati yang kamu mau berikan untuk tulisan ini?

Rating rata-rata: 0 / 5. Jumlah rating: 0

Jadilah yang pertama untuk memberi rating pada tulisan ini.