Sejak akhir Agustus, saya sangat susah tidur cepat. Saya baru bisa tidur sekitar pukul dua atau setengah tiga pagi. Meskipun sudah berusaha tidak bermain gawai, saya masih sulit tidur. Kondisi itu membuat tubuh saya terasa pegal-pegal. Akhirnya saya mencari cara agar bisa tidur cepat.

Pada pertengahan September, saya menemukan cara terbaik. Ini mungkin bisa juga diterapkan oleh pembaca yang mengalami permasalahan sama.

Mendengarkan Lagu Instrumental

Sebelum tidur, saya mencoba membuat tubuh dan otak terasa lebih santai. Mengapa demikian? Saya merasa otak menjadi beku dan merasa stres karena pandemi ini membuat saya hanya di rumah tanpa hiburan di luar. Kemudian, saat membaringkan tubuh dan mencoba memejamkan mata, saya memutar lagu instrumental saksofon. Saya mendengar lagu instrumental itu melalui YouTube.

Percobaan tersebut berhasil, tetapi saya tidak ingin menggunakannya untuk jangka panjang. Hal itu mulai saya kurangi karena takut ketergantungan dengan benda elektronik di dekat diri saya saat tidur.

Mengurangi Minuman Berkafeina

Berdasarkan tulisan-tulisan di internet, minuman berkafeina bisa membuat orang sulit tidur cepat. Oleh karena itu, saya mencoba mengurangi konsumsi minuman tersebut. Bagi saya, cara itu cukup manjur, tetapi saya jadi sering menguap karena biasa mendapatkan tenaga dari minuman berkafeina.

Membaca Tulisan yang Berat

Cerita petualangan dapat menjadi tulisan yang berat, tetapi kurang cukup untuk menjadi solusi dari permasalahan saya. Oleh karena itu, saya mencoba membaca buku yang digunakan dalam perkuliahan, terutama buku teori terjemahan. Bahasanya yang kaku dan sulit dipahami dapat membuat jenuh. Mata pun menjadi berat. Jadi, hal itu bisa mengatasi kesulitan tidur.

Membuat Pola Makan yang Teratur

Saya makan jika merasa lapar saja tanpa memperhatikan jam makan yang biasanya diterapkan. Pola makan pun menjadi tidak beraturan. Hal itu berpengaruh terhadap tingkat konsumsi nutrisi dan menjadi faktor kesulitan tidur cepat.

Untuk mengatasinya, pola waktu makan teratur harus diterapkan kembali. Selain itu, konsumsi buah dan sayur juga ditingkatkan karena dapat menangani insomnia.

Bentuk-bentuk solusi di atas memberi efek jangka panjang jika kita rutin melakukannya. Pada dasarnya, kita harus mengenali tubuh kita karena yang mengetahui cocok atau tidaknya pemecahan masalah di atas adalah diri kita sendiri.

Berapa banyak hati yang kamu mau berikan untuk tulisan ini?

Rating rata-rata: 0 / 5. Jumlah rating: 0

Jadilah yang pertama untuk memberi rating pada tulisan ini.