Cerita Baik dari Pandemi: Bahu Membahu Saat Pandemi
Setiap tahunnya, keluarga saya mengumpulkan pakaian-pakaian yang sudah tidak terpakai untuk diberikan kepada siapa pun yang membutuhkan. Biasanya, Ibu yang paham betul kepada siapa pakaian tersebut diserahkan. Pada tahun ini, Ibu memilih untuk memberikan pakaian-pakaian bekas layak pakai untuk pemulung di kompleks kami. Saat Ibu hendak memberikan pakaian, sang pemulung bertanya, “Bu, ada handphone yang gak kepakai? Buat anak tetangga saya di kampung––sekolahnya lewat handphone, tapi enggak punya, Bu, jadi gak bisa sekolah. Handphone jelek juga gak apa-apa yang penting bisa sekolah,” ujar pemulung tersebut sembari menerima pakaian yang diberikan oleh ibu saya. Ibu saya lantas memberi tahu orang-orang serumah, termasuk kakak saya, “Teh, itu tadi pas Ibu lagi ngasih baju … sedih, deh. Pemulungnya minta handphone bekas buat anak tetangganya sekolah. Katanya, jelek juga gak apa-apa,” kata Ibu saya sambil membuatkan secangkir minuman hangat untuk saya dan kakak saya.
Sebelumnya, kakak saya dan teman-teman jurnalisnya melalui komunitas Wartawan Lintas Media memang sedang membuka donasi untuk pekerja sektor informal, seperti tukang ojek online, pemijat tuna netra, pedagang kecil di pasar atau kaki lima, cleaning service alih daya, sopir taksi, sopir angkor, sopir becak, satpam, dan tukang sapu jalanan. Setelah berbincang dengan Ibu, kakak saya bersama Wartawan Lintas Media membuka donasi ponsel bekas layak pakai yang akan diberikan untuk pelajar atau keluarga yang membutuhkan. Hal tersebut dilakukan guna mendukung pembelajaran daring yang kini diterapkan oleh pemerintah.
Saya melihat sendiri bagaimana kakak saya mengatur pendataan nomor ponsel, mengirimkan paket, hingga mengecek kualitas ponsel sampai larut malam. Semua ia lakukan dengan sukarela bermodalkan rasa kepedulian yang tinggi. Ketika melihat kerja kerasnya itu, saya mengetahui bahwa kebaikan yang ia lakukan ini pasti bisa mengubah hidup banyak orang.
Pada suatu pagi, seorang ayah dari anak yang diberikan ponsel oleh kakak saya datang ke rumah. Setelah saya buatkan secangkir teh hangat, beliau bercerita kepada ayah saya bahwa ia datang jauh-jauh dari Sukabumi ke Tangerang Selatan hanya untuk mengucapkan terima kasih. Kejadian seperti ini membuat saya tidak berhenti bersyukur karena dikelilingi oleh banyak sekali orang baik.
Hingga saat ini, Wartawan Lintas Media telah menyalurkan bantuan ponsel bekas layak pakai kepada pelajar atau keluarga yang membutuhkan sebanyak 106 buah dan telah mengumpulkan donasi sebesar Rp534.842.910. Donasi tersebut sebagian digunakan untuk melunasi biaya sewa tempat tinggal orang-orang yang membutuhkan agar tidak diusir.
Berapa banyak hati yang kamu mau berikan untuk tulisan ini?
Rating rata-rata: 0 / 5. Jumlah rating: 0
Jadilah yang pertama untuk memberi rating pada tulisan ini.