Konversi Corong dalam Dunia Pemasaran dan Penjualan
Dalam dunia pemasaran dan penjualan, konversi corong (funnel conversion) sering digunakan perusahaan untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu proses pemasaran dan penjualan. Perbandingan antara persentase penjualan dengan persentase prospek harus disusun dengan baik agar perusahaan mampu mendapatkan parameter keberhasilannya. Hal tersebut dilakukan karena bisnis tidak bisa dibangun hanya atas dasar intuisi atau perkiraan tanpa dasar yang jelas.
Sebelum kita berbicara lebih jauh terkait konversi corong ini, sebaiknya kita memahami apa yang dimaksud dengan konversi dalam dunia pemasaran dan penjualan. Konversi dalam pemasaran dan penjualan adalah tindakan yang dilakukan oleh seorang prospek pada saat mereka mendapatkan penawaran dari kita. Tindakan ini dapat berupa info kebutuhan, peluang, ataupun pembelian.
Setelah memahami apa itu konversi, langkah selanjutnya adalah menentukan konversi pemasaran dan penjulan dengan menganalisis persentase konversi sebelumnya. Sebagai contoh, pada bulan Maret 2020 hingga November 2020, Narabahasa memiliki 44 kebutuhan griyaan, dan hasilnya, tujuh belas griyaan dapat dilaksanakan. Keberhasilan tersebut menunjukkan bahwa konversi Narabahasa untuk griyaan adalah 17 berbanding dengan 44, yaitu 39 persen.
Pada tahun 2020, Narabahasa memiliki target 1,3 miliar, dan mencanangkan untuk menaikkan target menjadi seratus persen pada tahun 2021 sehingga target pada tahun 2021 meningkat menjadi 2,6 miliar. Griyaan memiliki kontribusi sebesar 50 persen dari pemenuhan target tersebut. Oleh karena itu, pada tahun 2021, dari target 2,6 miliar, griyaan akan ditargetkan bisa mencapai 1,3 miliar dalam satu tahun.
Rata-rata penjualan griyaan pada tahun 2020 adalah 33 juta rupiah per griyaan. Kemudian, rata-rata penjualan tersebut dibagi dengan 1,3 miliar. Dari penghitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2021, harus ada empat puluh griyaan yang terlaksana. Jika empat puluh griyaan ini merupakan 39 persen keberhasilan, Narabahasa membutuhkan 98 prospek baru.
Angka 39 persen merupakan suatu pencapaian yang luar biasa. Apabila melihat konversi Narabahasa, strategi yang harus dijalankan adalah meningkatkan kebutuhan barunya. Hal tersebut adalah bagian dari proses awal pemasaran dan penjualan sehingga penajaman STP (Segmenting, Targeting, Positioning) untuk mengenali audiens perlu dilakukan sesegera mungkin.
Berapa banyak hati yang kamu mau berikan untuk tulisan ini?
Rating rata-rata: 0 / 5. Jumlah rating: 0
Jadilah yang pertama untuk memberi rating pada tulisan ini.