Apa yang Menarik dari Umur 26 Tahun
Diberi umur panjang adalah berkah. Meski kabar angin mengatakan umur hanya sekadar angka, tapi kebanyakan orang ingin diberi angka yang panjang. “Panjang umur” selalu jadi mantra wajib setiap doa di sepanjang usia. Tapi, apa artinya panjang umur kalau kita tidak belajar?
Panjang umur artinya kita terus menerus memaksa diri untuk belajar memahami nasib. Dan, yang saya tahu, tidak pernah ada buku petunjuk untuk memahaminya. Sekuat apa pun kita berusaha, nasib yang mesti kita cintai itu akhirnya hanya butuh diterima saja tanpa pernah pandai mengerti. Ya, begitulah, namanya mencoba dan belajar.
Nasib di 26 tahun itu lucu. Kami tidak dianggap cukup tua untuk memberi wejangan meskipun tak lagi muda untuk bermain-main. Generasi di atas kami tidak mengakui kami untuk masuk lingkarannya, pun juga generasi di bawah kami bilang kami terlalu tua untuk dapat mengikuti mereka. Sepertinya, umur kami ini dipaksa bertahan dengan sesamanya saja. Sebagian perlu bergumul dengan rasa insecure karena merasa menua dengan percuma. Sebagian lainnya fasih menerima pujian. Beberapa sudah bersahabat dengan kehilangan, di saat beberapa lainnya baru memulai. Di satu tempat ada yang sudah menghidupi dua anaknya. Di tempat lainnya justru masih bersikeras berdamai dengan trauma hubungan. Di tempat lain lagi baru berhasil keluar dari hubungan beracun yang menyitanya bertahun-tahun. Katanya, memahami keberbedaan itu adalah energi tersendiri untuk menjadi dewasa.
Di umur segini, setiap hari kami belajar bahwa nasib memang tidak perlu diperjuangkan sebegitunya. Kami bisa berteman dengan semua hal yang datang karena garisnya memang sudah diputuskan. Kami belajar mengerti garis nasib setiap orang tanpa mesti bersaing, tanpa mesti balapan, tanpa mesti merasa kalah atau menang, dan tanpa merasa lebih tinggi atau lebih rendah. Menjadi 26 tahun artinya semakin yakin untuk mencintai diri sendiri yang sepaket dengan nasib-nasibnya karena hanya itu yang kami punya. Akhirnya, kami sepenuhnya sadar bahwa kami memang tidak punya banyak pilihan. Dan, itu tidak apa-apa. Kami berterima pada hidup dan segala yang kami dapatkan.
Berapa banyak hati yang kamu mau berikan untuk tulisan ini?
Rating rata-rata: 0 / 5. Jumlah rating: 0
Jadilah yang pertama untuk memberi rating pada tulisan ini.