Belajar Bicara Lewat Pengalaman Oh Su Hyang
Akhirnya aku selesai membaca buku yang fenomenal pada pertengahan bulan Mei. Judulnya “Bicara Itu Ada Seninya”. Awalnya aku enggak tertarik untuk membeli buku karya Oh Su Hyang karena melihat judul versi terjemahannya saja sudah terpikir kalau pasti isinya enggak jauh-jauh dari ngajarin caranya ngomong.
Lalu, apa yang membuat aku akhirnya mau membaca ini? Jawabannya karena ulasan dari sobat buku. Respons positif yang ada di beberapa situs web membuat otakku kembali mencerna dan berusaha untuk tidak menghakimi terlebih dulu sebelum mengetahui isi. Aku sadar betul bahwa tindakanku sebelumnya salah besar.
Lantas, aku memesan bukunya dan saat ini aku benar-benar ingin membayar penghakimanku atas buku ini. Aku jarang sekali membuat ulasan, apalagi tentang buku bacaan.
Ketika pertama kali melihat sampul, tentunya aku sudah terkesima dengan tulisan BEST SELLER. Sebagai pembaca, aku mencoba mengulas sisi buku yang membuatnya mendapatkan label tersebut. Berikut ini simpulanku.
- Menulis dengan gaya bercerita. Penulis banyak menceritakan pengalaman-pengalaman hidup sebagai orang yang berkecimpung di bidang suara.
- Menyajikan tulisan dengan melibatkan emosi pembaca. Misalnya, penulis mencantumkan beberapa kisah dari orang-orang sukses yang latar belakangnya bukan dari keluarga berada.
- Mengungkapkan kisah kegagalan-kegagalan yang dialami. Selain itu, penulis pun memberikan tips-tips perbaikan dari kesalahan yang dilakukan. Bagiku, ini yang paling menarik. Nilai yang ingin diberikan dalam buku ini menjadi berbeda karena murni berasal dari pengalaman diri penulisnya.
Aku yang membaca buku ini tidak lupa menyiapkan stabilo untuk mewarnai setiap kalimat yang bagus.
Bicaralah layaknya seorang pemimpi, maka mimpimu akan menjadi nyata.
Pesan yang membangkitkan semangat pembaca, kan?
Aku pun menjadi percaya diri dan bersemangat kembali ingin memulai kembali proyek-proyek yang selama ini tertunda.
Ada poin-poin utama yang bagus untuk diketahui oleh pembaca. Untuk berbicara, tentunya kita perlu melatih logika berbicara. Oh Su Hyang memberikan tips supaya bicara jadi lebih berisi, bukan cuma berisik.
- Berikan alasan yang tepat untuk argumen Anda.
- Hindari lompatan logika dan melebih-lebihkan.
- Konsisten dalam bersikap.
- Gunakan kata-kata sederhana.
- Tetap tenang.
Aku merekomendasikan buku ini layak menjadi rujukan pengembangan diri. Masih banyak hal lain yang dijabarkan dalam buku ini. Apalagi bagi kamu yang masih takut banget buat bicara.
Berapa banyak hati yang kamu mau berikan untuk tulisan ini?
Rating rata-rata: 0 / 5. Jumlah rating: 0
Jadilah yang pertama untuk memberi rating pada tulisan ini.