Swalatih kali ini terinspirasi oleh seorang teman kuliah yang, lucunya, baru akrab akhir-akhir ini. Tiga tahun menimba ilmu di tempat yang sama, kami hanya tahu nama dan muka satu sama lain. Namun, skenario Tuhan memang kadang sulit ditebak. Kami dipertemukan kembali karena satu dan lain hal. Tidak kusangka ternyata dia memiliki kepribadian yang menyenangkan. Selain itu, kami juga memiliki selera yang sama dalam hal musik dan film. Sempat muncul penyesalan karena baru mengenalnya lebih dekat saat ini.

Pada hari Rabu, 10 Februari 2021, dia memberi kabar bahwa dia akan ikut lomba olahraga pada hari Sabtu, 13 Februari 2021. Alhasil, setiap hari dia berlatih dan aku ikut jadi saksi betapa tekunnya dia berlatih. Dia bilang sudah menekuni olahraga ini sejak kelas tiga SD. Jadi, ikut turnamen bukanlah sesuatu yang menegangkan untuknya.

Tibalah hari Sabtu. Dia memberi kabar bahwa lombanya akan dilaksanakan dari pagi hingga sore. Setelah dia memberi kabar itu, aku langsung ikut berdoa supaya dia bisa mendapat hasil yang terbaik. Dalam hati, sebenarnya aku yakin kalau dia bisa jadi juara satu mengingat dia sudah berlatih dengan tekun.

Sore harinya, dia memberi kabar bahwa dia berhasil mendapatkan juara satu, mengalahkan 45 peserta lainnya. Ketika membaca pesan yang dia kirim, aku merasakan kehangatan dan perasaan bahagia yang menjalar di tubuh. Padahal, bukan aku yang ikut lomba, tapi entah kenapa aku ikut bahagia juga.

Akhirnya aku sadar bahwa rasa bahagia itu menular. Sesederhana baca pesan “Sil, alhamdulillah aku menang. Makasih, ya, untuk doa dan dukungan selama ini” saja aku ikut girang. Ternyata bahagia sesederhana itu. Terkadang, ketika orang terdekat kita merasa bahagia, perasaan itu bisa menular. Jadi, jangan lupa untuk bahagia, ya, teman-teman. Siapa tahu ada orang lain yang ikut merasa bahagia juga kalau kita bahagia.

Berapa banyak hati yang kamu mau berikan untuk tulisan ini?

Rating rata-rata: 0 / 5. Jumlah rating: 0

Jadilah yang pertama untuk memberi rating pada tulisan ini.