Haruskah?
Sebagai seorang anak pertama, berjenis kelamin wanita, dan hidup di lingkungan yang amat konservatif, hidup saya seperti berjalan pada tali yang sudah disiapkan oleh keluarga saya. Sejak saya masuk taman kanak-kanak hingga hari ini, keluarga saya memiliki harapan yang tinggi untuk saya. Sejujurnya, saya tidak masalah dengan hal tersebut. Namun, setelah cukup dewasa, saya merasa bahwa mengapa saya harus hidup mengikuti tali yang sudah disiapkan dan sudah diikat pada saya? Bukankah yang akan menjalani hidup nantinya adalah saya sendiri?
Maka setelah saya dewasa dan memiliki keinginan saya sendiri, saya mulai mempertanyakan keharusan saya untuk mengikuti arahan tersebut. Bukan ingin menjadi durhaka, tetapi terkadang perbedaan zaman itu juga mempengaruhi cara berpikir. Lantas, apakah dengan banyaknya perubahan dan perbedaan cara berfikir bisa disebut sebagai durhaka?
Contohnya, saya menyukai dunia keuangan. Namun, menurut orang tua saya, sebaiknya saya masuk pemasaran. Bagi saya yang sudah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya sendiri, memasuki dunia pemasaran memiliki arti seperti menjebloskan diri saya ke dalam jurang karena itu bukan keinginan saya. Contoh lain, mengapa saya harus menikah muda? Meski banyak orang yang ingin menikah muda, saya tidak ingin. Lantas, mengapa saya harus mengikuti jejak saudara atau teman saya? Apakah status pernikahan sangat dibutuhkan?
Pernyataan di atas membuat saya bertanya-tanya. Haruskah saya mengikuti jalan yang sudah ditetapkan oleh orang lain, ketika nantinya sayalah yang harus menjalaninya sendiri? Haruskah saya hidup untuk memenuhi ekspektasi orang lain walaupun saya memiliki ekspektasi saya sendiri?
Kita sebagai manusia memiliki hak untuk membuat jalan kita sendiri tanpa campur tangan orang lain, dan bagi saya, berdiskusi dengan orang tua itu baik, tetapi keputusan tetap pada pribadi masing-masing karena setiap individu pasti memiliki jalurnya masing-masing, dan hanya kita dan Tuhan yang mampu mengubah, melanjutkan, atau membuang apa yang sudah kita susun dalam rangkaian perjalanan hidup kita.
Berapa banyak hati yang kamu mau berikan untuk tulisan ini?
Rating rata-rata: 0 / 5. Jumlah rating: 0
Jadilah yang pertama untuk memberi rating pada tulisan ini.