Keluarga
Pagi ini, saya disambut oleh pesan WA dari Mbak Cenna mengenai swalatih. Saya sontak melirik kalender dan baru sadar bahwa hari ini adalah hari Jumat. Entah mengapa saya merasa pekan ini berjalan begitu cepat dan nyaris saja saya lupa untuk menulis swalatih. Terima kasih banyak sudah diingatkan, ya, Mbak Cenna. Berhubung saya belum mendapat inspirasi untuk menulis, akhirnya saya putuskan untuk melihat-lihat dahulu swalatih yang sudah diunggah di Trello.
Perhatian saya jatuh kepada swalatih milik Mbak Lanie pada bagian tentang keluarga. Seketika saya teringat akan sebuah film bertema keluarga yang saya tonton tiga tahun lalu. Film tersebut berjudul “Keluarga Cemara”. Teman-teman yang sudah menonton film tersebut pasti tidak asing dengan kata-kata harta yang paling berharga adalah keluarga. Bagi saya, kata-kata tersebut memiliki makna yang dalam.
Selama ini, saya memang tidak pernah jauh dari keluarga, kecuali saat SMA karena harus merantau. Awalnya, saya senang karena bisa berkelana jauh dari rumah, berkenalan dengan teman baru, serta belajar bertanggung jawab terhadap diri sendiri. Namun, tetap saja ada satu saat ketika saya merindukan wangi masakan Mama, tawa renyah adik saya, dan lelucon ayah saya yang terkadang garing. Saya akhirnya sadar, sejauh mana pun saya pergi, sesulit apa pun keadaan yang saya hadapi, keluarga saya adalah tempat ternyaman untuk pulang. Maka dari itu, saya sangat setuju dengan lagu “Harta Berharga” karya BCL. Sesungguhnya, harta paling berharga yang tidak bisa ditukar dengan apa pun adalah keluarga.
Harta yang paling berharga adalah keluarga
Istana yang paling indah adalah keluarga
Puisi yang paling bermakna adalah keluarga
Mutiara tiada tara adalah keluarga
“Harta Berharga” – Bunga Citra Lestari
Berapa banyak hati yang kamu mau berikan untuk tulisan ini?
Rating rata-rata: 0 / 5. Jumlah rating: 0
Jadilah yang pertama untuk memberi rating pada tulisan ini.