Kata kuat memiliki makna ‘tahan dan bertenaga banyak’. Kata kuat identik dengan kekuatan fisik hingga mental. Memiliki mental yang kuat adalah hal yang sulit untuk digapai. Kekuatan mental bukan sesuatu yang dapat dengan mudah dilatih atau diobati. Meskipun begitu, saya menemukan seseorang yang berhasil memperkuat dan mengobati mentalnya.

Siang itu, orang ini menangis di depan saya, di tengah kerumunan banyak orang dalam sebuah restoran cepat saji. Ia menangis sambil meminta maaf kepada saya karena hal yang ia lakukan. Ia berkata bahwa beban hidup ini terlalu berat sehingga ia memilih untuk melakukan hal-hal yang mungkin saya tidak suka dan bisa membuat saya membencinya. Pada awal perkuliahan, kami selalu bersama hingga suatu saat ia menjauh. Saya pikir dia sudah bosan dengan saya dan ingin mencoba bergaul dengan orang baru. Saya tidak bermasalah dengan hal itu. Toh, saya bisa bergaul dengan orang lain atau diri saya sendiri. Saya tidak punya alasan untuk marah kepada orang yang bosan dengan saya.

Matanya terus meneteskan air mata sambil berusaha menceritakan berbagai alasan dan pembelaan kepada saya. Saya hanya terdiam sambil mendengarkan ceritanya. Saat itu, di pikiran saya, hanya ada satu pertanyaan: memang saya siapa? Apakah pendapat saya sepenting itu? Saya mendengarkan ceritanya hingga akhir dan saya pun menangis karena saya tidak tahu bahwa saya adalah orang yang cukup penting baginya. Saya juga menyesal karena memberikan kesan bahwa saya akan membencinya kalau ia melakukan hal tersebut. Mungkin, kalau saya lebih terbuka atau tidak terlalu mudah menghakimi, ia akan lebih mudah untuk bercerita kepada saya. Kami pun menangis dan saling meminta maaf di tengah-tengah restoran cepat saji. Kalau diingat, terasa sangat memalukan. Akan tetapi, di situlah saya banyak belajar tentang cara menerima dan memahami orang lain.

Setelah kejadian itu, kami jadi semakin dekat dan saya mulai mengerti situasinya. Ternyata ia memang sangat hancur. Apakah saya bisa bertahan apabila berada di posisinya saat itu? Apakah saya berani menceritakan semua kesulitan dan kekurangan saya kepada orang lain seperti yang telah ia lakukan? Saya pikir tidak.

Bertahun-tahun berlalu dan saya semakin mengaguminya. Seperti waktu yang terus berjalan dan hari yang terus berganti, permasalahan semakin menumpuk dalam otak dan hati. Saat ini, ia dapat menghadapi semua permasalahan itu dengan tenang. Ia tidak pernah peduli terhadap komentar atau tuntutan dunia luar kepadanya. Menurutnya, kebahagiaan dan hatinya lebih penting dibandingkan penggambaran orang terhadapnya.

Hari ini si kuat, hebat, dan pemberani telah memasuki halaman baru dalam hidupnya. Mendengar hal itu, saya merasa senang dan sedih secara bersamaan. Di satu sisi saya senang karena pencapaiannya dan di sisi lain saya takut ditinggal seseorang yang telah menemani dan mendengarkan saya di tingkat ini. Namun, saat ini, saya akan selalu berdoa agar si kuat akan menjadi lebih kuat, hebat, dan berani.

Berapa banyak hati yang kamu mau berikan untuk tulisan ini?

Rating rata-rata: 0 / 5. Jumlah rating: 0

Jadilah yang pertama untuk memberi rating pada tulisan ini.