Mekanisme Pertahanan
Manusia adalah makhluk kompleks. Mereka datang dengan berbagai kisah dan permasalahan hidup yang bermacam-macam. Terkadang, baik dan buruknya pengalaman yang dialami seseorang telah memengaruhi mereka dalam berpikir dan bersikap. Fakta inilah yang secara tidak sengaja ditemukan oleh Sigmund Freud—seorang ahli syaraf dari Austria—saat sedang berdialog dengan para pasiennya.
Freud akhirnya menuangkan penemuannya ke dalam sebuah teori dan juga metode terapi bernama psikoanalisis, dengan konsep yang menjelaskan bahwa tindak tanduk manusia sangat mungkin dipengaruhi oleh alam bawah sadar.
Dalam teorinya, Freud juga mendeskripsikan bahwa kepribadian manusia dipengaruhi oleh tiga komponen penting yaitu, id (dorongan dasar primitif dan naluriah), ego (pengontrol id yang disesuaikan dengan keadaan dunia nyata), dan superego (kesadaran akan nilai moral masyarakat). Selain tiga komponen dasar tersebut, teori Psikoanalisis akhirnya melahirkan beberapa anak teori yang salah satunya adalah defense mechanism atau mekanisme pertahanan.
Menurut Mcleod mekanisme pertahanan adalah cara-cara yang secara tidak sadar dilakukan manusia untuk menghindarkan dirinya dari pikiran, perbuatan, dan perasaan tidak nyaman yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Freud pun berargumen bahwa mekanisme pertahanan ini membantu ego manusia untuk melindungi dirinya sendiri dari berbagai macam konflik yang dibuat oleh id, superego, dan realita kehidupan.
Anak dari Sigmund Freud, Anna Freud, telah mengembangkan 20 mekanisme pertahanan yang digunakan ego manusia dalam mengatasi permasalahan hidup sehari-hari. Lima di antaranya akan diulas sebagai berikut.
- Penyangkalan
Penyangkalan atau denial adalah sikap penolakan terhadap kenyataan tidak mengenakkan yang sedang atau akan terjadi. Hal ini sangat normal dirasakan oleh seseorang yang sedang mengalami stres. Sebagai contoh, pecandu narkoba tidak akan mengaku bahwa dirinya sedang tidak sehat, atau seorang korban kejadian traumatis bisa saja menyangkal bahwa dirinya telah mengalami peristiwa tersebut. - Proyeksi
Proyeksi adalah tindakan meletakkan ketakutan, kemarahan, masalah, atau keinginan kita kepada orang lain seolah-olah mereka memilikinya. Padahal, hal itu dilakukan untuk menghindari fakta bahwa sebenarnya kita yang memilikinya. Contohnya, seorang murid bisa saja mengira ada salah satu teman yang tidak menyukainya, padahal dia sendiri yang sebenarnya tidak menyukai temannya tersebut. - Reaksi-Formasi
Reaksi-formasi dilakukan untuk mengurangi kecemasan dengan bersikap kebalikan dari yang dirasakan. Hal ini dapat dilihat dari kebiasaan beberapa orang yang sering bersikap sangat ramah—atau bahkan terlampau ramah—terhadap beberapa kenalan yang justru sangat tidak disukai. Tentunya, hal ini dilakukan untuk menyembunyikan perasaan mereka yang sebenarnya. - Intelektualisasi
Intelektualisasi terjadi saat seseorang berusaha fokus pada fakta dan logika untuk menghindari kenyataan yang membuatnya merasa tidak nyaman. Sebagai contoh, seseorang yang baru saja didiagnosis kanker akan berusaha fokus mempelajari penyakit dan penyembuhan yang bisa dilakukan untuk menghindari kesedihan dari realita yang sudah terjadi. - Perpindahan (Displacement)
Jenis mekanisme pertahanan ini sering kali dilakukan oleh seseorang yang stres terhadap tekanan. Contohnya, setelah mengalami hari yang buruk, seseorang dapat memindahkan kekesalannya pada lingkungan sekitar yang baginya tidak berbahaya dan tidak akan menimbulkan konsekuensi negatif, seperti keluarga dan teman.
Psikoanalisis dan mekanisme pertahanan telah memberikan gambaran jelas bahwa alam bawah sadar memiliki peran penting dalam pembentukan kepribadian manusia. Beberapa di antaranya memang mengandung reaksi negatif, tetapi mekanisme pertahanan sebetulnya membantu seseorang terhindar dari stres meskipun sementara.
Berapa banyak hati yang kamu mau berikan untuk tulisan ini?
Rating rata-rata: 0 / 5. Jumlah rating: 0
Jadilah yang pertama untuk memberi rating pada tulisan ini.