Mengenal Literasi Keuangan
Uang merupakan salah satu benda penting dalam kehidupan era ini. Hampir seluruh kebutuhan hidup dicukupi oleh transaksi jual-beli dengan alat transaksinya berupa uang. Untuk mencukupinya, seseorang harus bekerja untuk menghasilkan pendapatan. Namun, untuk mencapai kesejahteraan dalam hidup, mendapatkan penghasilan saja tidak cukup. Perlu adanya pengelolaan keuangan di dalamnya agar pendapatan lebih terkontrol dan tidak terjadi perilaku konsumtif. Pengelolaan keuangan ini biasanya disebut sebagai literasi keuangan.
Menurut Otoritas Jasa Keuangan, literasi keuangan adalah pengetahuan, keyakinan, dan keterampilan yang memengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan dalam rangka mencapai kesejahteraan. Singkatnya, literasi keuangan dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam mengelola keuangannya. Literasi keuangan mengajarkan kita untuk mampu mengambil keputusan yang berkaitan dengan bisnis dan keuangan. Misalnya, berkaitan dengan pengadaan aset, keputusan investasi, perencanaan hari tua, peminjaman, dan lain-lain.
Literasi keuangan itu penting. Sebabnya, dari beberapa penelitian yang dilakukan, literasi keuangan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Otoritas Jasa Keuangan secara berkala melakukan survei nasional literasi keuangan (SNLIK). Berdasarkan data survey pada tahun 2019, indeks literasi keuangan Indonesia mencapai 38,03% yang berarti indeks tersebut mengalami kenaikan dari tahun 2016 yang hanya mencapai 29,7%. Meski mengalami peningkatan, literasi keuangan di Indonesia masih dikatakan cukup rendah dibandingkan negara lain. Untuk itu, mengenal dan memahami literasi keuangan dirasa penting, baik bagi pertumbuhan ekonomi individu maupun ekonomi negara.
Menurut OJK, pelaksanaan edukasi dalam rangka meningkatkan keuangan masyarakat sangat diperlukan karena tingkat literasi keuangan penduduk Indonesia dibagi menjadi empat bagian:
- Well literate (21,84%), yakni memiliki pengetahuan dan keyakinan tentang lembaga jasa keuangan serta produk jasa keuangan, termasuk fitur; manfaat dan risiko; hak dan kewajiban terkait produk/jasa keuangan; serta memiliki keterampilan dalam menggunakan produk/jasa keuangan.
- Sufficient literate (75,69%), memiliki pengetahuan dan keyakinan tentang lembaga jasa keuangan serta produk dan jasa keuangan, termasuk fitur, manfaat dan risiko, serta hak dan kewajiban terkait produk/jasa keuangan.
- Less literate (2,06%), hanya memiliki pengetahuan tentang lembaga jasa keuangan serta produk dan jasa keuangan.
- Not literate (0,41%), tidak memiliki pengetahuan dan keyakinan terhadap lembaga jasa keuangan dan produk/jasa keuangan, serta tidak memiliki keterampilan dalam menggunakan produk/jasa keuangan.
Tingkat literasi keuangan yang baik dapat dilihat dari beberapa faktor. Menurut Chen dan Volpe, terdapat empat faktor yang biasanya digunakan sebagai dasar pengukuran literasi keuangan. Berikut keempat elemen itu.
- Manajemen Keuangan Pribadi
Manajemen keuangan pribadi adalah kemampuan seseorang dalam mengelola keuangannya mulai dari perencanaan hingga pengendalian. - Tabungan dan Pinjaman
Tabungan dan pinjaman berarti seseorang dengan kemampuan literasi keuangan yang baik memiliki kemampuan mengelola pinjaman dan sebagian pendapatannya menjadi simpanan untuk keperluan jangka pendek. - Asuransi
Seseorang dengan literasi keuangan yang baik harus memiliki asuransi sebagai salah satu bentuk pengendalian risiko. - Investasi
Serupa tapi tak sama dengan tabungan, investasi digunakan untuk mengalokasikan sebagian dana. Namun, dana tersebut diputar untuk mendapatkan keuntungan.
Semakin tinggi pemahaman seseorang atas keempat faktor di atas, semakin baik pemahamannya terhadap literasi keuangan. Selain memahami dengan baik, literasi keuangan juga perlu dipraktikkan agar kesejahteraan hidup benar-benar terwujud. Dengan kemampuan literasi yang baik, kita pun dapat terhindar dari penipuan-penipuan yang mengatasnamakan investasi serta memiliki kemampuan pengelolaan keuangan yang lebih bijak.
Berapa banyak hati yang kamu mau berikan untuk tulisan ini?
Rating rata-rata: 0 / 5. Jumlah rating: 0
Jadilah yang pertama untuk memberi rating pada tulisan ini.