Bagi saya, menghargai diri sendiri adalah hal tersulit untuk dipahami. Sejak kecil, saya dikelilingi dengan manusia yang mengerjakan sesuatu dengan tulus dan tanpa pamrih, yaitu orang tua saya sendiri. Hal-hal kecil dilakukan mereka tanpa pamrih, seperti membantu acara keluarga, membantu pindahan rumah kerabat, dan membantu pekerjaan organisasi. Hingga saya beranjak dewasa, orang tua saya juga selalu mengajarkan dan mengingatkan untuk selalu melakukan hal yang serupa. Mereka selalu berkata “Jika kita menabur, kita akan menuai.”

Lalu, dari pengalaman yang saya jalani kurang lebih tujuh tahun, tibalah masa ketika saya harus memberikan penawaran harga terhadap jasa yang akan diberikan kepada klien. Ketika saya dihubungi kerabat, saudara, ataupun klien untuk mengerjakan sesuatu, pikiran saya akan selalu bertanya-tanya.

“Berapa, ya?”

“Segini kemahalan, gak, ya?”

“Gratis aja kali, ya?”

“Hm …”

Saya selalu kehilangan arah untuk menentukan berapa harga yang pas terhadap kualitas jasa yang saya miliki. Saking terbiasanya melakukan apa pun dengan tulus dan tanpa pamrih, efeknya malah mempersulit diri saya sendiri saat ini. Ah, saya bisa mencintai diri sendiri, tetapi belum bisa menghargai diri sendiri.

Kadang saya berpikir bahwa menjadi manusia yang tulus adalah cara terbaik untuk bahagia, damai, dan juga asyik! Mengapa demikian? Karena menurut saya, ketika kita melakukan pekerjaan dengan mengharapkan sesuatu, kita akan mengandung pikiran yang buruk saat harapan tersebut tidak tercapai. Saya sangat menghindari hal-hal tersebut dalam pikiran saya. Namun, jika kita melakukan pekerjaan dengan tulus dan tanpa pamrih—saya tidak tahu menjelaskannya seperti apa—satu hal yang saya rasakan adalah damai.

Sekarang waktunya untuk belajar mengikatkan ketulusan dan penghargaan terhadap diri sendiri menjadi satu. Wah, mungkin saya akan menjadi manusia kedua yang paling bahagia di muka bumi ini. Yang pertama? Sudah pasti istri saya pada masa depan. ☺

Terima kasih,
Keith Edward Sadeli

Berapa banyak hati yang kamu mau berikan untuk tulisan ini?

Rating rata-rata: 0 / 5. Jumlah rating: 0

Jadilah yang pertama untuk memberi rating pada tulisan ini.