Menjadi Sederhana
Apakah yang Anda pikirkan ketika mendengar kata “sederhana”? Bisa saja, anda membayangkan sebuah rumah makan Padang, lengkap dengan ragam masakan khas Minangkabau. Mungkin juga, Anda teringat dengan baris kalimat “Aku ingin mencintaimu dengan sederhana” dalam sebuah sajak bertajuk “Aku Ingin” karya Sapardi Djoko Damono, sering kali beralih wahana menjadi musikalisasi puisi.
Terlepas dari apa yang Anda pikirkan, kata “sederhana” memiliki makna berbeda bagi setiap orang. Sederhana, berasal dari bahasa Sanskerta, yang artinya biasa, umum, universal, rata-rata, atau setara. Ukuran dari sederhana juga sangat relatif. Orang sederhana bisa saja menjadi luar biasa. Akan tetapi, orang luar biasa belum tentu sederhana.
Untuk menjadi sederhana, Anda dapat menjadi orang yang bersahaja atau tak berlebihan. Oleh karenanya, Anda tak dapat dikatakan sederhana apabila ada termasuk dalam kategori “orang lebay”. Orang lebay sudah barang tentu berlebihan dari segala aspek, mulai dari gaya berbicara, penampilan, dan sebagainya.
Anda perlu berpenampilan sedang saja, tidak terlalu kurang dan tidak terlalu lebih. Jika penampilan kurang, sudah pasti orang-orang di sekitar Anda akan mengeluh. Ingat juga, sesuatu yang berlebihan tidak baik, meski awalnya merupakan hal yang baik. Seperti salah satu judul lagu dari Hindia, Anda harus tahu batasnya dan berlaku Secukupnya.
Sederhana dapat ditunjukkan dengan tidak banyak tingkah dan kerumitan, tetapi harus lugas. Anda harus memikirkan terlebih dahulu segala tindakan sebelum melakukannya. Dengan demikian, Anda perlu menyediakan waktu untuk menimbang tindakan anda agar lugas. Orang yang berbelit-belit cenderung tidak memahami konteks dari tindakan yang sedang dilakukan.
Sederhana mungkin tak senikmat rasa masakan dari rumah makan Padang atau tak serupa dengan rasa cinta yang telah digambarkan oleh Sapardi Djoko Damono dalam sajak “Aku Ingin”. Sederhana dapat menjadi jalan hidup untuk menjadi orang-orang luar biasa. Anda berkesempatan untuk menapaki jalan hidup sederhana, tetapi perjalanan tersebut mungkin tak mudah.
Apapun yang terjadi dalam perjalanan, Anda harus tetap menjadi versi terbaik dari diri sendiri setiap saat. Perjalanan menjadi sederhana akan menempa diri Anda agar terus semakin baik setiap harinya. Niscaya, tak akan ada yang menjadi sia-sia apabila Anda menikmati perjalanan hidup. Tak ada yang pernah tahu kapan perjalanan akan berakhir, kematian adalah misteri ilahi.
Berapa banyak hati yang kamu mau berikan untuk tulisan ini?
Rating rata-rata: 0 / 5. Jumlah rating: 0
Jadilah yang pertama untuk memberi rating pada tulisan ini.