Pengalaman
Kebanyakan orang mengatakan, “Pengalaman adalah guru terbaik dalam kehidupan.” Saya memang mengakui bahwa pernyataan tersebut ada benarnya. Orang dengan “jam terbang” yang tinggi akan lebih andal dalam melakukan pekerjaan ketimbang orang dengan “jam terbang” yang rendah. Akan tetapi, orang dengan “jam terbang” yang rendah cenderung merasa lebih hebat ketimbang orang dengan “jam terbang” yang tinggi. Rupanya, fenomena tersebut sering kali disebut sebagai Efek Dunning-Kruger.
Pertanyaan besar dari Efek Dunning-Kruger: mengapa orang bodoh merasa dirinya pintar? Efek Dunning-Kruger merupakan bias kognitif ketika seseorang yang tidak kompeten melakukan penilaian terhadap kemampuan dirinya jauh lebih tinggi dari fakta sebenarnya. Semua orang pernah di posisi ini, begitu pula dengan saya.
Saya pernah merasa cukup dengan kemampuan yang saya miliki, bahkan saya pernah tidak mau kalah ketika argumentasi saya dipatahkan orang lain. Sampai suatu saat, saya menyadari bahwa kemampuan saya masih jauh dibandingkan dengan kemampuan orang lain. Mengapa saya akhirnya dapat menyadari hal tersebut?
Jangan gengsi, lah! Apa? Ya, gengsi. Sederhana untuk dikatakan, tetapi sulit untuk tidak dilakukan. Saya yakin, gengsi berawal dari ketidakmampuan seseorang untuk mengakui keunggulan orang lain. Apabila kita tidak mau terbuka, sulit untuk menerima apa yang orang lain punya.
Pada ajang pencarian bakat, ada peserta yang bernyanyi dengan suara sumbang, tetapi ia tidak menyadarinya. Peserta tersebut mengalami Efek Dunning-Kruger, sebuah efek ketika kepercayaan diri membuat orang tidak menyadari bahwa kemampuannya masih jauh dari kata berkualitas.
Sebagai manusia, refleksi diri menjadi penting agar kita terhindar dari Efek Dunning-Kruger. Rutin melakukan refleksi dapat membuat kita sadar akan kelebihan dan kekurangan kita. Dengan menyadari kelebihan dan kekurangan masing-masing, kita dapat segera berbenah untuk menjadi versi terbaik diri kita.
Berapa banyak hati yang kamu mau berikan untuk tulisan ini?
Rating rata-rata: 0 / 5. Jumlah rating: 0
Jadilah yang pertama untuk memberi rating pada tulisan ini.