Seandainya dunia hanya seluas 5×5 meter. Sesempit kamar tidur saya yang gelap tanpa nyala lampu. Sesempit langit-langit polos di atas sana. Yang, saking sempitnya, bintang-bintang tidak lagi mau singgah berlusinan. Namun, tidak mengapa. Sebab, konstelasi mana yang mampu mengalahkan binar di kedua matamu sekarang? Saya jamin, bahkan kerlip di Tupelo tidak akan mampu.

Seandainya dunia hanya seluas 5×5 meter, dilengkapi kasur dan berbalut gebar. Saya ambil lewah pikirmu dan menyembunyikannya di balik Ophelia. Lalu, bersama-sama kita akan menunggangi komidi putar di Château Marmont. Sampai-sampai sampanye bukan lagi jadi alasan kita mabuk kepayang. Itu ulah sihir, barangkali.

Seandainya dunia hanya seluas 5×5 meter. Tidak perlu jauh-jauh saya bawa kamu mengunjungi pohon dedalu pada abad ke-17 di Eropa Barat. Dan ketika kita kembali ke masa sekarang, tidak perlu juga hantu di ujung ruangan kamar tidur saya bertanya, “Kunarpa mana lagi yang kamu bawa kali ini?” Sebab itu tidak masuk akal, selama salju di pekarangan masih bisa buat kita menggigil dan mengurai tangis nanar.

Seandainya ….

Betul. Seandainya.

Seandainya dunia memang seluas sekaligus sesempit itu, barangkali meraih ujung jemarimu tak akan pernah terasa sesulit ini.

Berapa banyak hati yang kamu mau berikan untuk tulisan ini?

Rating rata-rata: 0 / 5. Jumlah rating: 0

Jadilah yang pertama untuk memberi rating pada tulisan ini.