Sosok
Sebuah hal yang tidak dapat kusangka adalah bertemu dengan sosok yang membuat hatiku luluh. Cerita kami sebenarnya dimulai sejak perkuliahan memasuki semester pertama—lebih tepatnya akhir semester. Ketika menulis ini, aku teringat kala pertama berjumpa dengannya. Perjumpaan pertama dengannya mungkin bisa dikatakan sebagai pertemuan yang tidak ideal. Aku menyebutnya tidak idela karena saat itu kami sedang mengikuti acara orientasi jurusan. Saat itu, sebenarnya aku masih belum merasakan perasaan itu. Dirinya yang kalem, pendiam, dan sedikit bicara menarik perhatianku. Keinginan untuk mengobrol dengannya tiba-tiba muncul di pikiranku. Namun, keinginan itu pelan-pelan sirna karena kehadiran gangguan berupa jarak tempat duduk. Hehe. Tidak terasa masa orientasi jurusan pun selesai. Saat itu, aku mengira sosok tersebut tidak akan satu kelas denganku. Akan tetapi, ketika hari pertama kuliah dimulai, sosok tersebut ternyata satu kelas denganku.
Satu semester tidak terasa berlalu secepat kilat dan liburan semester pun tiba. Selama satu semester itu, kami mulai intens saling berbalas pesan. Bisa dibilang kami mulai dekat. Saat liburan semester, sosok itu tiba-tiba mengirim sebuah pesan yang berisi ajakan untuk jalan-jalan. Aku pun mengiyakan ajakannya dan menyarankan untuk mengunjungi Kebun Binatang Gembira Loka. Aku dan dia pun memutuskan untuk jalan-jalan pada akhir Desember 2018. Hari itu akhirnya tiba. Kami berencana untuk berkumpul di kampus. Setelah bertemu, kami pun segera berangkat ke Gembira Loka menggunakan transportasi umum. Setelah setengah jam perjalanan, kami akhirnya sampai di sana. Untungnya, kami memilih pagi hari sehingga waktu itu kebun binatang masih sarat pengunjung. Kami berkeliling kebun binatang sembari melihat fauna khas Indonesia. Setelah satu jam, kami pun lelah dan memutuskan untuk pulang. Ya, enggak pulang, sih. Kami memutuskan untuk jalan-jalan di Malioboro.
Sesampainya di Malioboro, kami hanya jalan-jalan sepanjang Jalan Malioboro. Saat itu, aku merasakan suatu hal yang aneh dan merupakan titik yang tidak ingin aku ingat dalam perjalanan hubungan kami. Sebuah titik yang berakibat buruk pada hubungan kami. Kelanjutan cerita ini mungkin akan aku tulis pada karya swalatih berikutnya. Hehe.
Berapa banyak hati yang kamu mau berikan untuk tulisan ini?
Rating rata-rata: 0 / 5. Jumlah rating: 0
Jadilah yang pertama untuk memberi rating pada tulisan ini.