Tentang Menjadi Dewasa
Aku melihat bahwa menjadi dewasa itu penuh lika-liku.
Kau harus berkompromi terhadap banyak hal, senang atau tidak senang, pokoknya harus.
Tak ada yang mau tahu kau jungkir balik kayang sekali pun.
Tak ada pula yang mau menunggu sampai kau benar-benar siap.
Aku menemui bahwa menjadi dewasa artinya kau harus siap menghadapi semesta dan segala kejutannya.
Kau harus siap hari ini tertawa untuk kemudian menemukan dirimu terduduk di bawah meja—meringkuk dan menyakitkan.
Kau harus siap ditempa tanpa tapi.
Lama-lama, hidup terasa seperti pasukan militer saja.
Siap tak siap, harus selalu siap.
Kau akan menemui banyak sudut persimpangan, mempertanyakan banyak hal, dan berkali-kali meyakinkan diri sendiri bahwa simpang yang satu lebih “baik” dari yang lainnya.
Sampai kadang-kadang kau lupa definisi sebenarnya.
Menjadi baik itu apa?
Menjadi baik untuk siapa?
Oh, ya, satu lagi.
Menjadi dewasa artinya kau akan membenci dirimu berkali-kali lipat dari sebelumnya.
Kau menemukan dirimu di dalam lingkaran setan.
Kau akan melihat dirimu menjadi antitesis dari dirimu sendiri.
Sampai kau bingung,
sintesisnya bagian yang mana.
Sampai kau bingung dan melihat almarimu,
ternyata topeng itu sudah berkarat semua.
–SD.
Berapa banyak hati yang kamu mau berikan untuk tulisan ini?
Rating rata-rata: 0 / 5. Jumlah rating: 0
Jadilah yang pertama untuk memberi rating pada tulisan ini.