Lari 5 (1)
Resi paling pandai berlari. Sejak kecil, ia tahu bahwa itu mungkin satu-satunya hal yang menonjol dari dirinya. Ia tak pandai melukis seperti adik perempuannya….
Dongeng 5 (2)
Bagi saya, dongeng selalu identik dengan Ayah. Sejak saya kecil, Ayah selalu suka mendongeng, berkisah tentang apa saja. Sebenarnya, Ayah bukan tipe orang yang…
Berserah (II) 0 (0)
Saya membiarkan diri saya menangis begitu saja tanpa penolakan. Sudah berminggu-minggu tangis itu saya tahan. Saya sadar yang saya tangisi bukan hanya petaka yang…
Berserah (I) 0 (0)
Dua bulan terakhir adalah masa-masa yang cukup berat bagi saya. Tekanan datang dari berbagai arah, waktu 24 jam terasa tak cukup, fisik dan mental…
Menunggu 0 (0)
Wajah-wajah lelah mengiringi kaki-kaki yang bergerak mengejar kereta terakhir tujuan Bogor malam itu. Kehidupan ibu kota yang tak kenal lelah membuat manusia tidak ada…
Berisik 5 (1)
Tak ada yang lebih berisik daripada kepalaku. Ia selalu berteriak layaknya anak yang ditinggal mati orang tuanya. Ia tak pernah peduli kepadaku meskipun aku…
Sayu 0 (0)
Udara pagi ini terasa sayu seperti pertemuan kita yang lalu. Sinar surya belum muncul. Di taman belakang rumah kita hanya ada suara jangkrik dan…
Denting Piano 5 (1)
Denting piano Kala jemari menari Nada merambat pelan Di kesunyian malam Saat datang rintik hujan Alunan lagu Iwan Fals itu terdengar jelas dari pinggir…
Ska kepada Sre 0 (0)
Rintik-rintik berisik. Ia mengusik luka dalam tubuh yang meringkik. Aku ingat hari itu kau berkata padaku, “Temani aku ke jendela. Aku ingin melihatnya,” katamu….
Lebih dari Sekadar Teman Baik 5 (1)
Saya tidak pernah benar-benar tergila-gila—dalam artian menjadi penggemar—terhadap suatu hal, kecuali terhadap Harry Potter. Saya jatuh cinta sejak pandangan pertama pada buku, film, hingga…
- 1
- 2
- Selanjutnya