Mengundurkan Diri 5 (2)
Deretan huruf yang tercetak rapi di atas kertas putih ternyata menjadi pertanda, sebuah ucapan permisi untuk tidak kembali. Ini kengerian ke sekian kali sebelum…
Temu Sementara 5 (1)
Sebenarnya aku sedang tidak baik-baik saja. Sudah tiga hari aku sulit memejamkan mata, entah karena tidak mengantuk atau sengaja berlewah pikir. Pagi tadi aku…
Rencana Ayah 0 (0)
Tidak akan pernah ada habisnya kalau aku menceritakan kehebatan Ayah, pahlawan dari seluruh pahlawan, setelah ibuku yang baik hati tentunya. Aku merupakan anak pertama….
Fatamorgana 0 (0)
Sore itu jalanan ramai. Tempat makan yang kita tuju sudah terlihat di pelupuk mata, tetapi raga kita tak kunjung memasukinya. Sementara itu, langit terlihat…
Mimpi Indah 0 (0)
“Aira?” Dia menjatuhkan buku yang—biarkan kutebak—dibacanya sejak beberapa jam lalu. Aku ingat kebiasaannya dan buku-buku di tangannya. Berapa lama ia berkutat dengan buku dan…
Perjalanan yang Direncanakan 0 (0)
Dia, belum pernah kutemui. Dia, selalu kusebut dalam hati. Dia, yang tidak pernah kulihat, tetapi selalu terasa. Seluruh diriku berhenti mencarinya sejak keinginan berdiskusi…
Sunyi 0 (0)
Ini sudah malam. Sunyinya membuat alergiku terhadap dingin memilih diam dan tak berbicara. Duduk berdua di pinggir jalan dengan mangkuk di tangan. Entah fokus…