



sebagai tempat menguraikan runyamnya pikiran Pramubahasa
melalui bentuk tulisan bebas.
Bagaimana Jika Nanti Persediaan Maafku Habis?
Harum tanah selepas hujan menyergap masuk ke beranda. Ia datang diantar embus angin. Kulihat, ia tidak sendiri. Ada rasa kalut yang mengekor di belakang....
Ideal
Akhir pekan yang ideal bagiku ialah bangun pagi-pagi sekali, mandi, kemudian berolahraga. Terdengar normal, tetapi bagiku itu adalah hal yang baru. Kehadiran seseorang yang...
Melawan Rasa Takut
Pekan kemarin, saya menjadi moderator KDP (Kelas Daring Praktis) Narabahasa. Saya adalah orang yang takut untuk berbicara di depan publik. Sebelum bergabung dengan Narabahasa,...
Berserah (II)
Saya membiarkan diri saya menangis begitu saja tanpa penolakan. Sudah berminggu-minggu tangis itu saya tahan. Saya sadar yang saya tangisi bukan hanya petaka yang...
Ziarah Huru-hara
Hari-hari menunggu kematian tidak lepas dari menyaksikan kematian itu sendiri. Yang paling menyedihkan dari sana adalah perpisahan dan ketidaksempatan. Barangkali, yang hidup mulai berpikir...
Penutup
Pada suatu pagi di akhir bulan Oktober lalu, saya mengernyitkan dahi saat melihat pemandangan tak biasa di layar ponsel saya. Tanda centang dua tak...
Epilog Pompa Air (Bagian 3)
14.33 WIB Sudah berjalan dua setengah jam semenjak pompa air baru ini sampai ke rumah saya. Saya sudah mencocokkan pemasangan berdasarkan pompa sebelumnya, tetapi...
Wak Umbing
Di salah satu persimpangan jalan di Kota Medan, dengan sebuah mesin kompresor dan becak, Wak Umbing bekerja seorang diri sebagai tukang tambal ban. Masyarakat...
Zona Nyaman
Belakangan ini, aku sering berinteraksi dengan orang-orang di luar rumah. Alhamdulillah, itu karena PPKM di Semarang sudah turun ke level satu. Namun, itu tidak...
Merunjang Makna Takdir Tuhan
God’s fate now is like the fate of trees and stone, sun and moon, when people stopped believing in them and...
- Sebelumnya
- 1
- …
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- …
- 47
- Selanjutnya